Salah satu hal yang dapat mengganggu ketika berselancar dalam dunia maya adalah adanya iklan. Sebagaimana kita ketahui, iklan merupakan salah satu sumber pendapatan dari sebuah situs. Jadi, adanya iklan dalam sebuah situs merupakan suatu hal yang lumrah. Namun, banyaknya iklan yang berjubel di sebuah situs malah seringkali bisa mengurangi estetika sebuah situs dan juga mampu menyedot kuota internet dengan cukup signifikan. Hal seperti inilah yang mungkin ingin kita hindari ketika mengunjungi sebuah situs.
Dikutip dari jalantikus.com, iklan dalam situs mampu menyedot kuota internet hingga mencapai 79%. Hasil ini dikutip dari survey yang telah dilakukan oleh Enders Analysis.
Jika menyimak hal tersebut, maka kita bisa mengetahui begitu banyaknya porsi iklan dalam sebuah situs. Jika mau diruntut, kenapa orang mau mengunjungi sebuah situs yang banyak iklannya? Apakah banyaknya iklan tidak mengganggu pemandangan sebuah situs sehingga membuat orang malas untuk mengunjungi situs tersebut? Jika orang menjadi terganggu, apakah tindakan membombardir situs dengan iklan merupakan sebuah tindakan yang kurang tepat atau bisa dikatakan "bunuh diri"?
Tentu saja, sang pemilik situs pastilah sudah mengetahui hal tersebut dan mengupayakan sebuah cara bagaimana mengelola konten agar supaya meskipun iklannya bejubel, namun orang tetap mau datang untuk berkunjung ke situs tersebut. Caranya adalah mengelola konten yang diminati oleh para peselancar di dunia maya. Bisa jadi hal tersebut dilakukan dengan cara pemberian sesuatu secara gratis, misalkan : aplikasi, video, musik dan lain sebagainya atau dengan cara lain yakni membuat sesuatu yang sensasional untuk bisa meningkatkan trafik.
Cara terakhir menurut saya merupakan sebuah hal yang sudah banyak dilakukan oleh banyak situs saat ini. Mulai dari judul yang mengandung semacam pancingan, misalkan bisa dibaca dalam artikel berikut :
Selain itu, hal-hal lainnya yang bersifat sensasional seperti kehidupan para selebritis ataupun hal-hal seperti ditunjukkan lewat capture dibawah
Jika situs diatas adalah berita-berita yang masih menunjukkan bahwa berita tersebut disadur dari sumber yang asli, namun lebih menonjolkan sisi sensasionalnya sehingga diharapkan bisa viral. Maka ada salah satu lagi upaya untuk meningkatkan trafik sebuah situs dengan membuat sebuah berita bohong (hoaks).
Berita bohong lebih banyak didapatkan di media sosial. Meskipun demikian tidak menutup kemungkinan bahwa berita ini juga ditulis dalam situs internet. Jika di media sosial, berita bohong akan sulit untuk bisa terlacak jika sudah tersebar luas. Apalagi jika sudah banyak yang mere-post berita tersebut. Berita bohong bisa lebih mudah tersebar karena yang menyebarkannya adalah lingkungan manusia yang ada disekitar kita. Jadi, karena kita anggap yang menyebarkan adalah teman kita sendiri misalkan, maka dengan mudah kita menerima berita tersebut tanpa melakukan verifikasi. Teman adalah orang yang kita percayai, maka kita beranggapan bahwa informasi yang dia bagikan juga memiliki suatu yang patut untuk dipercayai. Apalagi jika sudah memiliki satu visi yang sama, maka dengan mudahlah berita itu bisa menyebar.
Hal ini tentu saja meresahkan, jika berita yang disebar adalah berita bohong yang berisi ungkapan kebencian, memiliki maksud untuk merendahkan tokoh tertentu atau hal-hal yang berbau SARA. Hal ini tentu saja akan melunturkan stabilitas yang dimiliki oleh sebuah negara. Apalagi Indonesia memiliki pola masyarakat yang sangat beragam.
Sungguh sangat disayangkan, jika hal ini semata-mata hanyalah bisnis semata dan masyarakat turut mengalami kebingungan dan perasaan resah karena tidak mengetahui maksud didalam pemberitaan tersebut.
Jadi, bisa disimpulkan, para pemilik situs merupakan sebuah entitas yang juga membutuhkan sumber pembiayaan dalam melakukan aktivitasnya, maka dengan itu ia menaruh iklan di situsnya. Untuk mendapatkan pendapatan yang maksimal, konten berita ia ramu sedemikian hingga mendapatangkan banyak trafik atau kunjungan ke situs tersebut. Jika demikian, terhadap sebuah berita, ia bisa mengambil sisi yang lebih disukai oleh para pembacanya, misalkan sesuatu yang sensasional sehingga diharapkan bisa viral. Selain itu, bisa dengan memberikan sesuatu yang gratis, misalkan aplikasi dsb. Namun, kita layaknya harus optimis bahwa masih ada juga situs-situs yang masih mengutamakan sisi kualitas informasi.
Pada bagian selanjutnya, kita akan membahas bagaimana mem-blok tampilan iklan dalam sebuah situs dengan menggunakan browser google chrome memakai aplikasi adblock.
bersambung pada bagian-2
No comments:
Post a Comment